Aku berjalan dan terus berjalan
dengan air mata yang berlomba keluar. Ku hentikan langkahku ketika aku sampai
di sebuah danau, aku segera mencari tempat duduk, di bawah sebuah pohon yang
rindang. Ku pandangi undangan yang sedang berada ditanganku, ku buka perlahan
dapat terlihat jelas nama pasangan yang akan menikah tersebut Fahmi Ammar dan
Mita Anggraeni. Air mataku bertambah deras, dosa apa hamba ya Allah. Pernikahan
mereka dilaksanakan tanggal 30 Juni 2014, seminggu lagi.
Kulangkahkan
kakiku meninggalkan danau ini, aku ingin segera sampai rumah, setiba sampai
rumah dapat kulihat abangku sedang menungguku di depan televisi, ku hapus air
mata yang masih tersisa dimataku
“Assalamualaikum bang”salamku
“Waalaikum salam, duduk sini
Ra”jawab abang seraya menepuk bangku disebelahnya. Segera aku menuju
ketempatnya, abang kaget melihat wajahku yang lesu dan sedih
“Ada apa Zahra, kamu habis
menangis?”ucap abang. Ku tundukkan kepalaku, air mata ini menetes lagi. Abang
segera menarikku dalam pelukan hangatnya
“Tenang Ra”ucapnya seraya
mengelus punggungku yang tertutup jilbab. Abang memang mengerti aku, disaat aku
tidak dapat menceritakan apapun aku hanya dapat menangis dalam pelukan
hangatnya. Saat aku mulai tenang, aku melepas pelukannya, dan membuka tas untuk
mengambil sebuah undangan, dan memberikannya ke abang
“Undangan apa ini Ra?”tanya bang
Ramli
“Pernikahan mas Fahmi dan
Mita”ucapku. Istri abang yang mengetahui aku telah pulang ikut bergabung
denganku dan abang diruang TV
“Fahmi Ammar dan Mita Anggraeni”ucap
abang, aku menganggukkan kepala
“Mita, siapa itu Zahra”ucap mba
nisa(istri abang)
“Mita Anggraeni, dia cinta
pertama mas Fahmi mba”ucapku seraya tersenyum datar
“Jadi selama ini”ucap mba nisa
“Iya mba, selama ini ketakutakan
Zahra terjadi, mas Fahmi masih mencintai cinta pertamanya”ucapku, air mata
menetes lagi. Mba Nisa segera membawaku dalam pelukan keibuannya dan mengelus
jilbab di kepalaku
“Sabar sayang”ucap mba Nisa
menenangkan
“Fahmi benar-benar keterlaluan,
bisa-bisanya dia mengkhianati kamu”ucap bang Ramli dengan emosi, aku melepas
pelukan dari mba Nisa
“Biarkan saja bang, Zahra akan
ikhlas bang, asalkan mas Fahmi bahagia dengan pilihannya”ucapku seraya menepuk
bahu abang
“Tapi Ra, selama ini kamu yang
menemani dia, membahagiakan dia disaat dia sedih dengan masa lalunya, tapi
sekarang saat cinta masa lalunya datang dia meninggalkan kamu. 5 tahun bersama
bukan waktu yang singkat Zahra”ucap bang Ramli
“Ya 5 tahun bukan waktu yang
singkat bang, tapi mau gimana lagi ini sudah menjadi keputusan mas Fahmi, Zahra
hanya bisa menerima dan ikhlas”ucapku menunduk. Abang menarikku kedalam
pelukannya lagi
“Sungguh mulia hatimu sayang,
abang bangga mempunyai adik sepertimu”ucap abang seraya mengeratkan pelukannya
30 Juni 2014, hari yang ditunggu
telah tiba, aku segera bersiap untuk pergi menyaksikan sebuah upacara
pernikahan. Ya aku memutuskan untuk menghadiri akhad nikah dan resepsi
pernikahan mas Fahmi dan Mita. Saat aku sedang merias diri di depan cermin, mba
Nisa istri bang Ramli masuk kekamarku
“Kamu yakin mau datang?”tanya mba
Nisa, aku tersenyum pada bayangan mna Nisa di cermin
“Iya mba, Zahra pasti datang
dimomen bahagia orang yang Zahra cintai dan sebentar lagi akan menjadi suami
orang”ucapku yakin. Mba Nisa tersenyum seraya mengelus jilbabku
“Zahra pamit dulu mba,
Assalamualaikum”ucapku seraya mencium tangan mba Nisa
“Waalaikum salam”jawab mba Nisa
Kini aku telah sampai di tempat
akhad nikah mereka, kulihat masjid itu
dari luar tampak ramai oleh para undangan yang lain memasuki masjid. Bismillah kulangkahkan
kakiku memasuki masjid tersebut. aku mengambil tempat duduk disudut ruangan
paling depan. Pembawa acara memberitahukan bahwa mempelai pria akan memasuki
masjid dan mempelai wanita telah berada didalam masjid. Cantik, satu kata yang
kuucapkan saat melihat Mita. Keluarga dari mempelai priapun memasuki masjid.
Upacara akhad nikah akan dimulai, ikhlaskan hati hamba ya Allah
“Bismillahirrahmannirrahim, saya
nikahkan dan saya kawinkan engkau Fahmi Ammar dengan Mita Anggraeni binti Yusuf
Rahardian dengan maskawin seperangkat alat sholat dibayar tunai”ucap penghulu
“Saya terima nikah dan kawinnya
dengan Mita Anggraeni binti Yusuf Rahardian dengan maskawin seperangkat alat
sholat dibayar tunai”ucap mas Fahmi dengan lancar
“Bagaimana saksi sah”ucap penghulu
SAH
Saat ini dapat kulihat mereka
tampak bahagia sekali berdiri disana, air mata menetes lagi. Ku putuskan untuk
tidak menghadiri upacara resepsi mereka. Kulangkahkan kakiku meninggalkan
gedung ini dan kuhapus air mata ini
Kini aku ikhlas ya Allah, mungkin
dia bukan jodoh yang kau kirimkan untukku. Semoga kalian menjadi keluarga
sakinah mawadah warrahman. Aku berjalan dengan senyum.