Selasa, 01 Juli 2014

Keikhlasan Hati dan Cinta (Part 2 end)



Aku berjalan dan terus berjalan dengan air mata yang berlomba keluar. Ku hentikan langkahku ketika aku sampai di sebuah danau, aku segera mencari tempat duduk, di bawah sebuah pohon yang rindang. Ku pandangi undangan yang sedang berada ditanganku, ku buka perlahan dapat terlihat jelas nama pasangan yang akan menikah tersebut Fahmi Ammar dan Mita Anggraeni. Air mataku bertambah deras, dosa apa hamba ya Allah. Pernikahan mereka dilaksanakan tanggal 30 Juni 2014, seminggu lagi.

            Kulangkahkan kakiku meninggalkan danau ini, aku ingin segera sampai rumah, setiba sampai rumah dapat kulihat abangku sedang menungguku di depan televisi, ku hapus air mata yang masih tersisa dimataku
“Assalamualaikum bang”salamku
“Waalaikum salam, duduk sini Ra”jawab abang seraya menepuk bangku disebelahnya. Segera aku menuju ketempatnya, abang kaget melihat wajahku yang lesu dan sedih
“Ada apa Zahra, kamu habis menangis?”ucap abang. Ku tundukkan kepalaku, air mata ini menetes lagi. Abang segera menarikku dalam pelukan hangatnya
“Tenang Ra”ucapnya seraya mengelus punggungku yang tertutup jilbab. Abang memang mengerti aku, disaat aku tidak dapat menceritakan apapun aku hanya dapat menangis dalam pelukan hangatnya. Saat aku mulai tenang, aku melepas pelukannya, dan membuka tas untuk mengambil sebuah undangan, dan memberikannya ke abang
“Undangan apa ini Ra?”tanya bang Ramli
“Pernikahan mas Fahmi dan Mita”ucapku. Istri abang yang mengetahui aku telah pulang ikut bergabung denganku dan abang diruang TV
“Fahmi Ammar dan Mita Anggraeni”ucap abang, aku menganggukkan kepala
“Mita, siapa itu Zahra”ucap mba nisa(istri abang)
“Mita Anggraeni, dia cinta pertama mas Fahmi mba”ucapku seraya tersenyum datar
“Jadi selama ini”ucap mba nisa
“Iya mba, selama ini ketakutakan Zahra terjadi, mas Fahmi masih mencintai cinta pertamanya”ucapku, air mata menetes lagi. Mba Nisa segera membawaku dalam pelukan keibuannya dan mengelus jilbab di kepalaku
“Sabar sayang”ucap mba Nisa menenangkan
“Fahmi benar-benar keterlaluan, bisa-bisanya dia mengkhianati kamu”ucap bang Ramli dengan emosi, aku melepas pelukan dari mba Nisa
“Biarkan saja bang, Zahra akan ikhlas bang, asalkan mas Fahmi bahagia dengan pilihannya”ucapku seraya menepuk bahu abang
“Tapi Ra, selama ini kamu yang menemani dia, membahagiakan dia disaat dia sedih dengan masa lalunya, tapi sekarang saat cinta masa lalunya datang dia meninggalkan kamu. 5 tahun bersama bukan waktu yang singkat Zahra”ucap bang Ramli
“Ya 5 tahun bukan waktu yang singkat bang, tapi mau gimana lagi ini sudah menjadi keputusan mas Fahmi, Zahra hanya bisa menerima dan ikhlas”ucapku menunduk. Abang menarikku kedalam pelukannya lagi
“Sungguh mulia hatimu sayang, abang bangga mempunyai adik sepertimu”ucap abang seraya mengeratkan pelukannya


30 Juni 2014, hari yang ditunggu telah tiba, aku segera bersiap untuk pergi menyaksikan sebuah upacara pernikahan. Ya aku memutuskan untuk menghadiri akhad nikah dan resepsi pernikahan mas Fahmi dan Mita. Saat aku sedang merias diri di depan cermin, mba Nisa istri bang Ramli masuk kekamarku
“Kamu yakin mau datang?”tanya mba Nisa, aku tersenyum pada bayangan mna Nisa di cermin
“Iya mba, Zahra pasti datang dimomen bahagia orang yang Zahra cintai dan sebentar lagi akan menjadi suami orang”ucapku yakin. Mba Nisa tersenyum seraya mengelus jilbabku
“Zahra pamit dulu mba, Assalamualaikum”ucapku seraya mencium tangan mba Nisa
“Waalaikum salam”jawab mba Nisa

Kini aku telah sampai di tempat akhad nikah mereka, kulihat masjid  itu dari luar tampak ramai oleh para undangan yang lain memasuki masjid. Bismillah kulangkahkan kakiku memasuki masjid tersebut. aku mengambil tempat duduk disudut ruangan paling depan. Pembawa acara memberitahukan bahwa mempelai pria akan memasuki masjid dan mempelai wanita telah berada didalam masjid. Cantik, satu kata yang kuucapkan saat melihat Mita. Keluarga dari mempelai priapun memasuki masjid. Upacara akhad nikah akan dimulai, ikhlaskan hati hamba ya Allah
“Bismillahirrahmannirrahim, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau Fahmi Ammar dengan Mita Anggraeni binti Yusuf Rahardian dengan maskawin seperangkat alat sholat dibayar tunai”ucap penghulu
“Saya terima nikah dan kawinnya dengan Mita Anggraeni binti Yusuf Rahardian dengan maskawin seperangkat alat sholat dibayar tunai”ucap mas Fahmi dengan lancar
“Bagaimana saksi sah”ucap penghulu
SAH

Saat ini dapat kulihat mereka tampak bahagia sekali berdiri disana, air mata menetes lagi. Ku putuskan untuk tidak menghadiri upacara resepsi mereka. Kulangkahkan kakiku meninggalkan gedung ini dan kuhapus air mata ini
Kini aku ikhlas ya Allah, mungkin dia bukan jodoh yang kau kirimkan untukku. Semoga kalian menjadi keluarga sakinah mawadah warrahman. Aku berjalan dengan senyum.

0 komentar:

Posting Komentar